STRATEGI TESTING
- Menata penerapan arsitektur sistem yang benar-benar siap dan benar.
- Tahapannya:
1. perencanaan tes
2. desain test case
3. eksekusi tes
4. menggumpulkan
5. evaluasi data hasil testing.
- Karakter istik Strategi:
1. Membreak-down sistem menjadi komponen terkecil. Hal ini dilakukan untuk mengatur kesalahan dari komponen trekecil, karena bila yang terkecil tidak error maka program utamanay relative tidak error.
2. Testing dilakukan penggembang software atau group yang independen.
- Verifikasi dan validasi
Verifikasi : apakah program berjalan dengan benar.
Validasi : apakah program berjalan sesuai dengan keinginan bisnis.
Produk-produk yang diharapkan testing:
1. sebelum produk dipublikasikan, maka testing merupakan proses terakhir.
2. memperhatikan keinginan pelaku bisnis.
3. mengurangi terjadinya konflik.
V Model- Kriteria pemenuan testing
Logarithmic Poisson Execution-Time Model
1. Kesalahan program dari 100,50,0 debug, semakin kecil debug, maka teting semakin cepat.
2. alat untuk melakukan testing harus terlebih dulu diukur.
- Bagian testing(unit testing)
1. Sangat berorientasi pada white box.
2. Benar-benar harus dilakukan agar menjamin ke stabilan dan kecepatan suatu program.
3. Dimana modul 1 terintegrasi dengan modul lainnya.
4. Memeriksa struktur data local.
- Hal-hal yang diperlukan pada unit testing.
1. Tes yang terdapat pada unit testing
a. modul antar muka untuk memastikan aliran data.
b. struktur data local untuk memastikan pnyimpanan data.
c. Batasan kondisi untuk memastikan program berjalan dengan benar.
d. Pemeriksaan jalur independen.
e. penangganan kesalahan.
2. Tes aliran data antar muka dibutuhkan sebelum inisilisasi tes lainnya.
3. pemilihan jalur eksekusi testing adalah tugas yang esensial selama unit test. Hal ini berhubungan dengan use case(PSI-BO)
4. Kesalahan komplek umum.
a. kesalahan prioritas aritmatik. d. Ketidakkarutan presisi.
b. mode operasi campuran. e. Ketidakbenaran repesentansi simbolik dari ekspresi.
c. inisialisasi tidak benar.
5. Komparasi dan alur kendali merupakan satu kesatuan.
6. Prosedur-prosedur unit test.
Setelah kode dikembangkan, diverifikasi terhadapa tingkat disain komponen bersangkutan, maka unit testing dapat dilakukan.
7. Komponen bukan program berdiri sendiri.
Driver (sebagai program utama) atau stubs (sebagia pengganti modul-modul yang merupakan komponen yang dipanggil di program utama) hrus dikrmbangkan untuk tiap unit test.
8. Driver dan stubs menimbulkan harga overhead
9. Urut tsting disederhanankan bila dalam tahap khesi tinggi.
10. apabila sumber daya tidak mencukupi untuk testing maka prlu melakukan modul-modul yang kritis dan punya cycomatic complexity tinggi.Contoh penerapan dalam sistem program.
0 komentar:
Posting Komentar